29 September 2014

Taaruf dalam berpacaran secara islami

Taarufan, Saat ini istilah taaruf banyak disalah artikan. Seolah taaruf adalah sebuah jalan untuk menghalalkan kegiatan
pacaran dalam jalur ketaatan
terhadap aturan Islam. Ngaku
taarufan padahal aslinya pacaran.

Kalau bangunin ngajak shalat
tahajud wanita idaman bukan taaruf
namanya
Kalau pergi berduaan meski tak
pegangan tangan bukan taaruf
namanya.
Kalau masih rajin ngingetin waktu
makan walaupun dengan bahasa yang
sopan dengan bilang,” Jangan lupa
makan ukhti,” Itu bukan taaruf
namanya,
Kalau pergi dan pulang kuliah masih
sibuk diantar jemput pakai motor
meski menjaga diri agar tak
bersentuhan bukan taaruf
namanyaApalagi kalau udah berucap
sayang, merajuk manja,
membayangkan hidup berdua karena
terlalu intens smsan, sibuk telepon-
teleponan, kalau malam minggu tak
pernah abseb jalan. Sory sob, itu
bukan taaruf namanya.

Kenali taaruf dengan benar, jangan
sampai kau mengorbankan
keberkahan pernikahan karena salah
jalan merasa taarufan padahal
pacaran. Taruf itu tak mengenal
berdua-duaan ataupun sayang-
sayangan ketika dia belum halal.
Selalu ada mahram yang menjaga
dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Komunikasipun terbatas, tak harus
selalu mengingatkan dari pagi sampai
pagi lagi meski hanya lewat
handphone. Waktu dari khitbah
kepada akad pernikahan pun tak
boleh berlama-lama. Semuanya harus
dipersiapkan dengan segera agar tak
timbul fitnah nantinya.

So, jangan berlindung di balik kata
taaruf ya, sob.
Satu klik di sini dapat membantu kelangsungan blog ini, Terima kasih.

Bagikan jika menurut kalian bermanfaat dan jangan lupa beri +1 jika menurut kalian benar adanya.

Jangan blogwalking saja sobat, tinggalkanlah jejak dengan berkomentar.

No comments:

Post a Comment

Jangan hanya blogwalking saja ya akhy dan ukhty, tapi tnggalkanlah jejak dengan berkomentar, agar saya bisa berkunjung balik