22 September 2014

Islam di negeri jepang

Islam Di Tengah Indahnya Bunga
Sakura

sejarah singkat Islam di Jepang
berikut proses masuknya
Islam di Jepang biasanya dianut oleh
orang Turki, Arab, Melayu, dan
Indonesia yang melakukan studi atau
bekerja di Jepang. Islam dalam
bahasa Jepang adalah イスラム教
(bahasa Jepang: isuramukyou)
Hubungan Islam dengan Jepang ini
masih terbilang belia jika
dibandingkan hubungan agama ini
dengan negara-negara yang lain di
seluruh dunia.

Tidak terdapat sebuah hitungan
yang nyata tentang hubungan-
hubungan antara agama Islam
dengan Jepang atau cerita sejarah
tentang Islam di Jepang melalui
penyebaran agama, kecuali beberapa
hubungan tersembunyi antara
penduduk-penduduk Jepang dengan
orang-orang Muslim dari negara lain
sebelum tahun 1868.
Agama Islam diketahui untuk pertama kali oleh penduduk Jepang pada tahun 1877 sebagai sebagian pemikiran agama barat dan pada sekitar tahun itu, kehidupan Nabi Muhammad diterjemahkan dalam Bahasa Jepang.

Ini membantu agama Islam
menempatkan diri dalam pemikiran
intelek orang Jepang, tapi hanya
sebagai satu pengetahuan dan
pemikiran.
Lagi satu hubungan yang penting
dibuat pada tahun 1890 ketika Turki
Usmaniyah mengirim utusan yang
menumpang sebuah kapal yang
dinamakan "Ertugrul" ke Jepang
untuk tujuan menjalin hubungan
diplomatik antara kedua negara
serta untuk saling memperkenalkan
orang Muslim dan orang Jepang.
Kapal itu yang membawa 609 orang
penumpang dalam pelayaran pulang ke negara mereka tenggelam dengan
540 penumpang tewas.

1. Mesjid di Jepang
Jumlah mesjid di Jepang terbanyak
terletak di Tokyo. Mesjid tertua di
Jepang adalah mesjid Kobe didirikan
tahun 1928 oleh pedagang dari India.
Mesjid tertua di Tokyo adalah mesjid
Jamii yg dibangun tahun 1938
didirikan oleh orang Turki. Mesjid
terbaru sekarang adalah mesjid
Gifu , Prefecture Aichi
(Prefecture=setingkat provinsi gan),
proyek pembangunan mesjid ini
menelan biaya sebesar 129.000.000
yen atau 1,1 juta dolar AS. Mesjid
besar tidak banyak, kebanyakan
bangunan sederhana berupa rumah,
apartement atau ruangan kosong yg
disewa beberapa orang. Karena
membuat keributan dan kebisingan
dilarang di Jepang (termasuk juga
agama lain) maka suara adzan hanya
terdengar di dalam ruangan mesjid
saja.

2. Jumlah penganut Islam di Jepang
Agama adalah urusan pribadi yang
sama sekali tidak diatur oleh
pemerintah. Namun menurut
perkiraan yg dibuat oleh Islamic
Center di Jepang menyebutkan angka
sebesar 70.000 sampai 200.000 di
Jepang.

3. Wilayah dengan penduduk muslim
terbanyak
Kota apakah di Jepang yang memiliki
jumlah muslim terbanyak?
jawabannya adalah tidak ada.
Demikian juga dengan pertanyaan
seperti desa atau perkampungan
muslim, bisa dikatakan tidak atau
belum ada di Jepang.

4. Muslim terbanyak di Jepang adalah
warga Indonesia
Kebanyakan dari umat muslim yang
ada di Jepang adalah para
pendatang dengan profesi yg
beragam, umumnya pelajar, pekerja
bisnis, tenaga kerja magang, serta
staff kedutaan beserta keluarganya.
Mereka tinggal dan tersebar di
berbagai tempat namum umumnya di
kota besar seperti Tokyo, Nagoya,
Osaka, Hiroshima, Kobe, Hamamatsu
atau Hokkaido. Komposisi terbesar
dari penduduk muslim di Jepang
adalah warga Indonesia sekitar
20.000. Angka ini sepertinya masuk
akal karena berdasarkan dari
kedutaan besar Jepang di Jakarta
menyebutkan bahwa jumlah warga
negara Indonesia yang tinggal di
Jepang 23.890 per Desember 2004

5. Orang pertama yang memeluk islam
di Jepang
Torajiro Yamada (1957), Mitsutaro
Takaoka (1909), Bunpachiro Ariga
(1946), Nurullah Tanaka Ippei (1934).
Orang Jepang muslim yang pertama
kali naik haji adalah Haji Kataro
Yamaoka (Sumber: berita Antara).
Organisasi muslim pertama adalah
Japan Muslim Asociation berdiri tahun
1953 dibawah pimpinan Shadiq
Imaizumi dengan jumlah anggota 65
orang.

6. Masa keemasan Islam di Jepang
Setelah perang dunia II Perkembangan Islam di Jepang
mencapai masa keemasan karena saat
itu banyak tentara yang bertugas di
negara lain yg memeluk Islam dan
kemudian mendirikan organisasi serta
menyebarkan agama Islam ke
masyarakat luas. Kemudian saat
terjadi krisis minyak tahun 1973,
karena perhatian Jepang beralih ke
negara penghasil minyak yang
sebagian besar adalah negara arab.
Perkembangan Islam di Jepang jg
menunjukkan kenaikan setelah
peristiwa 11 september 2001, serta
setelah perang teluk yang berakhir
dengan dikuasainya Irak oleh pasukan
Amerika. Saat inilah perkembangan
Islam mencapai puncaknya karena
tiap hari mesjid tidak pernah sepi dari
kunjungan orang Jepang yaitu sekitar
50 orang perhari yang ingin
berpindah memeluk agama Islam.

7. Masa Suram Islam di Jepang
Perkembangan Islam di Jepang juga
pernah menjadi sorotan karena
beberapa kasus seperti pembunuhan
Hitoshi Igarashi 11 juli 1991 yg
menghebohkan. Beliau adalah dosen
bidang studi Islam yg ditemukan
berlumuran darah di ruang kerjanya
di Universitas Tsukuba Ibaraki. Kasus
lainnya adalah terbunuhnya Kazuya
Ito, tenaga sukarelawan di
Afganistan tahun 2008. Pembunuhan
yg mengatasnamakan kelompok Islam
tersebut menculik Kazuya Ito sehabis
bekerja.

8. Toleransi dan kemudahan beragama di Jepang
Salah satu sebab agama Islam bisa
berkembang di Jepang adalah karena
bagusnya iklim masyarakat Jepang
dan jaminan pemerintah terhadap
kebebasan beragama. Bebas untuk
tidak memeluk agama apapun. Orang
Jepang secara umum bisa dikatakan
tidak mengenal agama, jadi tidak
ada fanatisme agama dalam diri
mereka. Agama hanyalah sekedar
aktivitas budaya yg tidak tercatat
pada dokumen identitas apapun.

Untuk saudara Muslim: tentang
mereka di Jepang sana, sopan santun,
toleransi, disiplin, kegigihan dan
kesabaran mereka disana yang justru
non-muslim hampir seperti sifat junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. ini menjadi cambuk bagi kita Muslim untuk bisa lebih baik. janganlah kita yang Muslim justru tidak mewarisi dan jauh dari perilaku Beliau. Ayo lebih baik!!!
Islam di Jepang berkembanglah
dengan pesat!!!

Terima kasih buat yang sudah mau membagikan artikel ini, dan jangan cuma blogwalking saja sobat.... tapi tinggalkanlah jejak dengan berkomentar.

No comments:

Post a Comment

Jangan hanya blogwalking saja ya akhy dan ukhty, tapi tnggalkanlah jejak dengan berkomentar, agar saya bisa berkunjung balik